Melacak Produk Organik Lokal di Kota Tarakan Kalimantan Utara

BERTEDUH SEJENAK UNTUK JALAN PANJANG RESTORASI HUTAN ADAT KUBU KALIMANTA...

SHORT FILM Sertifikasi Rotan Lestari, PGS ROLES Kalimantan Tengah 2020

MADU KELULUT YANG LAGI TREND

Janji Suci untuk Perjuangan Kemanusiaan. Lembayung Senja di Benteng Wol...

Sukses Tanam Melon di Lahan Gambut Kalimantan

Menyusuri Trek Jalan dari Kota Pangkalan Bun ke Desa Sabuai, Kumai, Koba...

TERAKHIR BESOK PROMO MADU HUTAN ORGANIK 31 JANUARI 2023

Bebek Organic China

Lebah dan Karamunting Padang. Keseimbangan ekosistem yang harus kita jaga.

Sunset di Sungai Arut Pangkalan Bun Kalimantan Tengah 19 Agustus 2020

Panen Madu Organik Taman Nasional Danau Sentarum

3,5 JAM DI SUNGAI KAHAYAN NAIK SPEED BOAT dari Kota Tarakan ke Kota Ma...

TIME LAPSE, Nikmati Keindahan Jeda Putaran Waktu dalam Heningnya Pagi

PEJUANG LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT ADAT SERTA HUTAN TERSISA

Lagu dan Musik Dayak Kalimantan Timur di Kampung Merasa

BOGOR ORGANIC/GREEN CITY.

MENCARI DAMAI DI BUNDARAN HI JAKARTA

Jalan Raya Sampit (Kotawaringin Timur) menuju Kuala Pembuang (Seruyan)...

Voice from the Krayan Sky

MAC Wisata Hijau Bersama Komunitas Adat Meratus

Singkong Organik Mudah Bagi Petani. Salah satu Solusi untuk Pertanian L...

Wisata Berkelanjutan Perkuat Kearifan Tradisi dan Kesejahteraan Komunit...

Pagi dan Tantangan di Tahun 2023

Pagi ini, Sabtu, 07 Jnauri 2023.  Meski angka jam di laptop telah menunjukkan angka 06.38 WIB namun pagi ini masih terasa dingin  di Sekretariat Nasional JKTI. Sekretariat JKTI atau kantor bahasa kerennya dalam situs pencarian google terliat buka selama 24 jam.  Meksipun sesungguhnya realitas tidak seperti tu.  Pernyataan itu lebih ingin menyampaikan bahwa gerakan perubahaan yang diusung oleh JKTI adalah tak terbatas oleh dimensi ruang dan waktu.

Refleksi pagi ini adalah tidak mudah bagi kita untuk membangun sebuah geakan perubahaan sosial, lingkungan, ekonomi bahkan politik dan kebijakan dengan hanya menagandalkan semangat dan spirit kerja non profit.. Perjuangan pergerakan JKTI yang telah dimulai sejak 09 Februari 1999 pada deklarasi Selolman Trawas Jawa Timur oleh sekitar 16 LSM/NGO dari hampir seluruh Indonesia terus mengalami dinamika hingga hari ini. 

Per tahun 2008, status legal JKTI menjadi perkumupulan.  Sebuah upaya untuk merapikan administrasi organisasi agar diakui secara legal formal oleh negara.  Dan sebagai bagian untuk memperkuat geakan untuk memperjuangkan visi dan misi yang telah dideklarasikan sejak 23 tahun yang lalu.

Sebagai sebuah organisasi JKTI, belumlah bisa memberikan kontibusi yang berarti bagi perubahan  lingkungan dan sosial yang lebih baik. Tetapi paling tidak, hingga hari ini JKTI masih eksis dengan keberadaanya ditengah percaturan pergerakan NGO dan CSO di Indonesia. Eksistensi ini sangat kuat didukung oleh aktifis-aktifis JKTI yang tersebar di seluruh Indonesia. 

Akhirnya, catatan refleksi pagi di minggu pertama tahun baru 2023 ini ditutup dengan harapan dan doa untuk  semangat baru semoga ada capaian berarti yang dapat kita wujudkan di tahun ini. Terima kasih untuk dukungan dari seluruh sahabat, anggota dan mitra JKTI.

Bogor, 07 Januari 2023

Rasdi Wangsa

Potensi Perikanan Organik Desa Teluk Bogam, Kumai, Kobar, Kalimantan Tengah

Minyak Rambut Organik dari Hutan Tropis Tersisa Kalimantan. Pentingnya p...