Sunday, May 11, 2025

Persiapan Festival Kearfian Tradisi Juaq Asa 4-5 Juni 2025

 Notulensi Pertemuan Persiapan Festival Juaq Asa

Online Zoom, 12 Mei 2025

09.00 – 09.30 WIB

 


Peserta :

1.      Eddy Mangopo

2.      Faisal Kairupan

3.      Rudy Redhani

4.      Rasdi Wangsa

 

Point Hasil Pertemuan :

·       Tim JKTI yang akan hadir ke Festival Juaq Asa tanggal 4-5 Juni 2025 adalah Rudy Redhani. Faizal Kairupan dan Eddy Manggopo.  Tim JKTI akan berangkat dari Kota Samarinda tanggal 3 Juni 2025 dengan mengunakan mobil travel menuju Kampung Juaq Asa dan akan Kembali dari Juaq Asa menujua Samarinda  pada tanggal 6 Juni 2025 dengan mengunakan Speed Boat dari Pelabuhan Melak menuju Samarinda

·       Perlu ditunjuk oleh Pak Petinggi siapa yang akan bertanggung jawab untuk memonitoring peserta yang akan hadir pada tanggal 5-6 Juni 2025, baik yang dari Kutai Barat maupun dari luar Kutai Barat. 

·       Perlu ditunjuk oleh Pak Petinggi siapa yang akan bertanggung jawab untuk mempersiapkan penginapan,  konsumsi Narasumber dan peserta dari luar Kutai Barat yang akan hadir pada tanggal 5-6 Juni 2025.

·       Fund Rising atau pencarian dana untuk kegiatan Festival Juaq Asa harus diintensifkan lagi dengan menghubungi Kembali calon-calon pemberi dana yang telah dilist dan dihubungi sebelumnya dan juga menyebar luaskan informasi kegiatan ini di media massa.

·       Untuk pertemuan selanjutnya, menunggu dari Panitia di Juaq Asa kapan akan meeting online lagi. Diperkirakan minggu depan. 



Wednesday, April 23, 2025

Pertemuan Para Pihak dalam Konteks Akses dan Pembagian Manfaat Kehati di Hotel Fujita -Manokwari Rabu, 5 September 2007

 Mujianto (Perdu) :

Pasal 44 UU Otonomi Khusus Papua. Melindungi kearifan tradisional komunitas adat papua.

 

Rio :

 

·           LITBANG KEHUTANAN PAPUA – MALUKU (oleh

 

·           Ketergantungan masyarakat terhadap sumber daya alam yang ada.  Belum berpihak pada masyrakat.  Kawasan konservasi mempersulit untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada.     Kawasan daratan terluas di Indonesia.  

 

·           Asumsi :

1.         Fitogeografi sumberdaya hayati papua

2.         Aspek sosisal budaya

3.         Perlindungan dan pemanfaatan tradisional

 

·           Analisis

1.         Tinjauan antrhoropologi: Canophylum canigerum – dipatenkan Malaysia. 200 suku di Papua.

2.         Tinjauan Biologi

 

 

·           Presepsi

1.         Ilmiah (Biologi) :

2.         Ekonomi (Pemanfaatan) :

 

·       Buah merah. Pak Made dibantai oleh orang Bogor dan Papua. 

 

·       Di Jogja ada balai penelitian.  Specimen di kirim ke Jogja. 

 

·       Penyebaran jenis tidak merata.

 

·       Papaya apimoru (Kayu Arum).  Kayunya dijual kilo-an. 

 

·       Penyu belimbing nenek moyang masyarakat tersebut.

 

Balai Taman Nasional Teluk Cendrawasih

Balai Besar Taman Nasional Teluk Cendrawasih

1,453,500 Ha. Terletak di 2 propinsi.

Pemanfaatan species

Pembatasan lokus.  Kima terkenal karena kima raksasa panjang 1 meter lebih. Anggapan jika kima dimanfaatkan akan mendatangkan bencana.  Di Pulau malasa badi, tidak ada yg mebuat rumah. Karena disana diakui adanya ue putih, penunggu pulau.   Dukun kampug banyak di desa-desa ini. 

 

T4 pamali, ditetapkan sebagai zona inti taman nasional.  

 

 

Tanya Jawab :

Kajian sosial dan anthropologi :   Penyebaran buah merah sampai ke pulau Solomon.   

 

Dari segi aturan kita belum punya. 

 

3 bulan lalu.  Obat-obatan lokal; 23 jenis obat lokal.  

 

Apakah dengan UU PSDG Papua dapat dilindungi. 

 

UNIPA, 2004.  Sudah lama mengangkat isue HaKI.  Persiapan-persiapan yang mengantisipasi hal tersebut.   Lembaga khusus; apakah di Pemda, Kampus atau LSM.

 

 

Material Transfer Agreement (MTA).  Ada 20 jenis sagu di Papua.  Jepang sering melakukan penelitian sagu.  Malaysia datang untuk mencari varietas sagu di Papua.   Kampanye transfers bio material dari Papua ke luar. 

 

Badan Koordinasi dan Kerja Sama Plasma Nutfah Papua (BKKPNP)

 

Papua 69% tergantung pada beras.  Di Papua ada sekitar 3000 hektar sawah.   Sagu tidak ada di dalam program Dinas Pertanian dan perkebunan. 

 

Contoh; Cagar Alam Pegunungan Arfak.  Hutan sebagai ibu. Yang bisa menyusui anak-anaknya.  Menghidupi anak-anak.  Ada pembagian wilayah atas hutan.  Bahanti (Inti). Nahanti (Penyangga),  Susti.... (Zona pemanfaatan).  Bagaimana bentuk penghargaan terhadap masyarakat adat, terkait HaKI.  

Ada pengembangan kupu2.  Lima tahun terakhir tidak berjalan baik. 

Apa yang dilakukan ?

Siapa yang melakukan ?

Bagaimana bentuk  ?

Anggrek hitam; Jepang sudah dapat mengembangkan dengan bioteknologi.  

 

Kita harus membuat kelembagaan dan melakukan langkah inventaris.

 

Anggrek endemik.  Sudah dikembangkan di Inggris.  Kasus; ahli taksonomi kena sanksi dari atasan karena mencuri sampel anggrek.  Data base yang ada adalah data base yang lama (Sebelum Indonesia Merdeka).  Perlu melakukan penguatan dan pengembangan data base.  Tumbuhan dikotil sulit untuk dikembangkan secara bioteknologi (Kultur jaringan).  

UNIPA punya pusat studi keaneka ragaman hayati .  Punya herbarium arfak kinensis. 

Litbang kehutanan juga punya

Dr. John (Ahli Sagu) buka perkebunan sagu di Riau.  Membangun perkebunan sagu varietas papua di Riau.  

Kelembagaan baru dapat membuat pembiasan dalam gerak pembangunan. 

Balai Penelitian Kelapa di Manado bertanggung jawab untuk penelitian sagu.  UNIPA dengan pusat studi penelitian sagu.

 

Kelembagaan itu perlu ada.  Yang penting aksinya.  Cari sagu di Palopo lebih mudah dibanding di Papua.

 

Banyak hal yang sudah keluar dari Papua. Jangan sampai membentuk lembaga baru.  Kita menempel pada lembaga yang ada.  Seringkali terjadi transfer material ke luar papua. 

 

Pembagian yang tidak jelas akan melahirkan  konflik.  

Paten terlalu rumit bagi masyarakat.  

Sagu menyebar merata dari Papua sampai keluar Papua. 

 

Perkumpulan Anggrek Indonesia .

Salah pejabat punya anggrek hitam.  Anggrek hitam diserahkan kepada orang luar negeri.  Diberikan kepada kedutaan Belanda.

 

 

Setelah Sesi Siang

 Cendrawasih punah sejak lama jauh semenjak penyerahan hadiah burung cendrawasih kepada sultan Tidore.  Kalau untuk upacara adat burung cendrawasih bisa dimanfaatkan. Perlindungan kekayaan intelektual.    Perlindungan sagu alam.

 

 

 

 



Wednesday, March 5, 2025

Experience the Juaq Asa Traditional Wisdom Festival: Celebrating the Heart of Borneo!

 Experience the Juaq Asa Traditional Wisdom Festival: Celebrating the Heart of Borneo!



📅 Date: April 9-10, 2025

📍 Location: Juaq Asa Village, West Kutai, East Kalimantan, Indonesia

The Juaz Asa Traditional Wisdom Festival is an extraordinary cultural and environmental event that brings together local wisdom, ecotourism, and the rich traditions of the Dayak Tonyooi Tribe. Taking place in the breathtaking rainforest of Borneo, this festival is a celebration of heritage, nature, and sustainability.

🌿 Why Attend?

This two-day festival offers a unique opportunity to explore, learn, and contribute to the preservation of local wisdom and the sustainable management of the Hemaq Beniung Customary Forest. The event will feature:

✅ Traditional Dayak Rice Paddy Harvest – Witness centuries-old agricultural traditions in action.

✅ Rainforest Exploration – Discover the incredible biodiversity of the Heart of Borneo.




✅ Local & Traditional Food – Savor authentic Dayak flavors prepared by the community.



✅ Cultural Performances – Enjoy mesmerizing traditional dances that tell the stories of the land.


✅ Mahakam River Experience – Explore the lifeblood of East Kalimantan.


🎤 Special Guests & Experts

Engage with Indonesia’s top ecotourism experts and representatives from the Tourism and Forestry Office, as they share insights on sustainable tourism and social forestry.

🏕 Who Should Join?

This festival is a must-attend for private sector professionals, government representatives, researchers, students, and ecotourism activists who are passionate about culture, sustainability, and nature conservation.

🎟 Limited to 100 Participants!

Don’t miss out on this exclusive opportunity to be part of a movement that honors tradition while shaping a sustainable future.

📩 Register Now & Be Part of the Change!


Wednesday, February 12, 2025

FORUM ANGGOTA NASIONAL JKTI, BALIKPAPAN-KALTIM, 9 FEBRUARI 2025

Prosiding

Forum Anggota Nasional

Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI)

Balikpapan, Minggu, 9 Februari 2025



 



 






Artwork CoWokring Space

Jl. Jenderal Sudirman No.43 RT.07, 

Klandasan Ilir, Kec. Balikpapan Kota, 

Kota Balikpapan, 

Kalimantan Timur 

76113



NARASI SINGKAT

Minggu, 9 Feb 2025, bertempat di ruang meeting ArtWork Co Working Space Jl. Jenderal Sudirman No.43 RT.07, Klandasan Ilir, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.  Pukul 09.00 WITA peserta offline sudah mulai berdatangan dimulai dengan Sarmiah dari Perkumpulan Padi. Menyusul kawan Rudi Redhany, Faisal Kairupan, Aida, Eka, dan Bu Rita dari ASITA Balikpapan serta Edi Mangopo dari Samarinda. 


Pada sekitar pukul 10.00 WITA kegiatan FAN 2025 dimulai dengan dipandu oleh Faisal Kairupan sebagai pimpinan sidang sekaligus moderator forum ini.  Prosesnya dilakukan secara hybrid ; Offline dan Online. Dimulai dari Laporan Perkembangan JKTI (Rasdi Wangsa) dan selanjutnya Sharing Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekowisata Berbasisi Tradisi (Basuki Antariksa-BRIN), Sharing Program Pariwisata Balikpapan Perwakilan ASITA/ HPI Balikpapan (Ibu Rita Susanti) dan terakhir Sharing Gagasan Pengembangan Ekowisata Berbasis Tradisi (Rudy Redhani).  Dari proses diskusi online dan offline ini, beberapa catatan penting yang dikirimkan oleh Rahmina melalui chat whatsapp adalah :


Dalam kerangka JKTI (selain mengarah pada profit) Pariwisata juga tetap menjadi media publikasi dan alat untuk ;

Memperkenalkan dan melindungi kearifan, kekayaan dan budaya, kekayaan genetik itu milik suatu komunitas

(ekowisata): perlindungan dan konservasi SDA-LH (kalo di pesisir : mangrove, padang lamun, terumbu; datar: hutan dan lahan Livelihood.

Pendidikan, mendidik manusia untuk hidup lebih baik dengan cara menghargai pelestarian alam dan budaya orang lain hingga membangun kesadaran.


Sehingga JKTI juga tetap memegang peran JKTInya dalam kerangka kebijakan, di bawah ini ;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 Tentang Pemajuan Kebudayaan. Masuk dalam Pasal 5 Objek Pemajuan Kebudayaan

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2022 Tentang Kekayaan Intelektual Komunal, https://www.dgip.go.id/menu-utama/ki-komunal/syarat-prosedur 

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 115 Tahun 2024 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan (RIPK) tahun 2025–2045 

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 114 Tahun 2022 tentang Strategi Kebudayaan 

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 87 Tahun 2021 tentang Rencana Induk Pemajuan Kebudayaan 

Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pemajuan Kebudayaan


Konsep Ecotrad bisa dtambahkan dengan 2 hal diatas. Untuk selanjutnya JKTI bisa terlibat dalam pembahasan ini : 

RanPermenBud tentang Pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan oleh Perusahaan Besar dan orang asing --> ini akan sangat terkait dengan Peruuan yang saya sebutkan diatas, khususnya kekayaan intelektual komunal

Mengidentifikasi lokasi-lokasi tujuan wisata yang dapat didampingi serta bagaimana mengembangkan pendanaan seperti konsen bang Udur, melalui : APBD, APBDes atau dana lainnya yang bukan projek


Sesi FAN hibrid ini berakhir pada pukul 13.00 WITA dan dilanjutkan dengan Break Makan Siang.  Setelah itu sekitar pukul 14.00 -17.00 WITA dilakukan diskusi lanjutan secara offline di Cafe di pinggir Pantai Klandasan dengan mendiskusikan gagasan yang lahir dari diskusi hybrid sebelumnya. Dari diskusi offline ini beberapa Kesimpulan yang dapat dicatat :

1. JKTI akan membentuk lembaga bisnis untuk Ekowisata Tradisi, pilihannya adalah berbentuk PT dengan nama Ecotrade Indonesia.  Sebagai permulaan disepakati Faisal Kairupan menjadi manager PT Ecotrade Indonesia karena pendirian PT ini akan berdomisili di Kota Balikpapan sebagai kantor pusatnya.

2. Beberapa paket wisata potensial yang akan coba dikembangkan sebagai bisnis JKTI, diantaranya adalah sebagaimana tabel berikut. 


No Nama Paket Lokasi Keterangan Kontak Person

1 Amazing Sunset Balikpapan Bay

Pantai Seraya-Balikpapan-Kaltim 1D1N

Sunset

Dinner

Home stay /camp

Tarian

Sunrise Faisal

2 Traditional Wooden Boat Sunset

Teluk Balikpapan-Kaltim Half Day

Sunset

Dinner in boat Faisal

3 Bamboo Wana Desa

Kaltim 10 jenis bamboo 

Camp + edukasi Faisal

4 Kebun Meranti camping ground (Wisata Edukasi Sekolah) Kaltim edukasi 

Bird watching Faisal

5 Sungai Wain

Kaltim Hutan

Pengamatan malam

Camp 

Kerajinan patung kayu, alat musik, ecoprint bisa, makan siang

Tarian Faisal

6 IKN bu Rita & Manggrove Balikpapan-Kaltim Pembanguann IKN, Ekosistem Manggrove Faisal

7 Juaq Asa Festival Kutai Barat-Kaltim Panen raya padi ladang, kesenian tradisional Edi Mangopo

8 Mului Adventure Paser-Kaltim Camping dan Pendakian Gunung Lumut Aida

9 MAC Kampung Malaris-Kalsel Camp river side Rudy Redhani

10 Lopus Tomun Tradition Lamandau Kalteng Tari Bagondang, Bambu Rafting Rudy Redhani

11 Lampung Coffee Festival Lampung Organic Coffee with Farmer tradition Novi

12 Danau Sentarum Traditional Fishing Kalbar Organic Fishing Annas

13 Merauke Adventure Traditional Camp (MAT) Papua Papua traditional house camp Ikhsan 


Peserta kegiatan Forum Anggota Nasional ini, yakni :

1. Rasdi Wangsa - Offline.

2. Udur offline -Offline

3. Edi Mangopo - offline

4. Faisal Kairupan – offline

5. Sarmiah-Balikpapan-Offline              

6. Aida-Balikpapan-Offline

7. Eka-Balikpapan-Offline

8. Rita-ASITA Balikpapan-Offline

9. Ikhsan Mentong - Offline 

10. Basuki Antariksa-BRIN Jakarta-Online

11. Ardi Pratama-Pangkalan Bun-Online

12. Budi Baskoro-Pangkalan Bun-Online

13. Annas Nasrullah-Pontianak-Online

14. Rahmina- Baliikpapan-Online                                                                                                                

15. Novita-Lampung-online

16. Suwarno-Berau-Online

17. Fachruddin-Berau-Online

18. Ahmad Fatah-Perkumpulan Kitiran-Berau Online

19. Arif-Putusibau-Kalbar-Online

20. Anton Waspo-Bogor-Online



KESIMPULAN 

JKTI akan melakukan advokasi kebijakan terkait dengan isu kearifan tradisional

JKTI akan mengembangkan sayap bisnis untuk membangun kemanidiran gerakan 







LAMPIRAN FOTO KEGIATAN













 

 


 

 


Saturday, February 8, 2025

JKTI di Peringatan 100 tahun KAA Bandung 2007


 

Laporan Narasi Singkat Geliat Program dan Kegiatan JKTI Periode 2020-2025 Untuk Forum Anggota Nasional Tahun 2025 Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI)

 Laporan Narasi Singkat

Geliat Program dan Kegiatan JKTI Periode 2020-2025

Untuk Forum Anggota Nasional Tahun 2025 

Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI)


Balikpapan, 09 Februari 2025


SEKAPUR SIRIH 


JKTI lahir pada 9 Februari 1999 di PPLH Seloliman-Mojokerto–Jawa Timur. Diinisiasi oleh 18 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yakni : 1) PPLH Seloliman-Jawa Timur, 2) Yayasan Semesta Biru-Jawa Timur, 3) PPLH Bali, 4)Yayasan Evergreen Indonesia-Sulawesi Tengah, 5) ELSPPAT-Bogor, 6) Gugus Analisis-Jakarta 7) INRIK-Bandung, 8) PATASARLINGKARA-Malang, 9) Yayasan Dian Tama-Pontianak, 10) Yayasan Cakrawala Hijau-Kalimantan Selatan, 11) WALDA-Toraja, 12) Lembaga Riset Advokasi-Padang 13) SANKARI-Ruteng, 14) Yayasan Citra Mandiri-Padang, 15) LPMA-Kalimantan Selatan, 16) LPKMK-Jawa Timur, 17) YP2MD-Malang 18) YBL Masta-Temanggung bersepakat untuk mendeklarasikan sebuah Jaringan Kerja Sama antar LSM dan Individu yang diberi nama “Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI). Pendeklarasian ini setelah melalui proses lokakarya “Konservasi Indigenous Knowledge” selama 2 hari yang dilaksanakan oleh Yayasan Semesta Biru dengan dukungan pendanaan oleh GEF-SGP.


Hari ini, Minggu, 9 Februari 2025 usia JKTI telah pada titik 26 tahun. Perjalanan panjang sebuah organisasi yang dapat diringkas dalam histori sebagai berikut :

1. Periode awal 1999 - 2001 : Sekretariat Nasional di Kota Palu-Sulawesi Tengah, menumpang dikantor Evergreen Indonesia.  Tidak memiliki perangkat computer-meminjam computer Evergreen Indonesia, email masih pakai wasantara.net, jaringan internet menumpang di WALHI Sulteng.

2. Periode 2001 – 2007 :  Berdasarkan Keputusan Forum Anggota Nasional yang dilaksanakan di Ngata Vatutela- Palu pada tanggal 16-19 Mei 2001, disepakati bahwa Sekretariat Nasional di pindahkan ke Bogor – menumpang di kantor ELSPPAT. Tahun 2002 ikut membentuk Perkumpulan BIOCert yang berubah menjadi Aliansi Organik Indonesia (Memiliki Lembaga Sertifikasi Organik {PT BIOCert Indonesia). Koordinator Nasional rangkap jabatan sebagai Dewan Perwakilan Anggota Perkumpulan BIOCert 2002-2007. Beberapa kegiatan penting pada periode ini diantaranya adalah 1). Melaksanakan Semiloka Kebijakan TRIPs WTO di 7 Kota; Pontianak, Palu, Padang, Banjarbaru, Ruteng, Malang dan Bogor., 2). Pertemuan JKTI dengan  Asisten Deputi Menristek Bapak Candra Mangan Manan. tanggal 17 Oktober 2002 dikantor Kemenristek Jakarta terkait Surat Protes JKTI atas SKB Dua Menteri tgl 30 September 2002, 3). Tahun 2005, JKTI terdaftar sebagai observer resmi di WIPO, 4). Tahun 2005, JKTI menghadiri IGC GRKF WIPO Meeting di Genewa tanggal 8-10 Juni 2005 yang diwakili oleh Yanuar Nugroho, 5). Tahun 2005 dilaksanakan Forum Anggota Nasional JKTI di Bogor. 6). Tahun 2006, JKTI Menghadiri IGC GRTF WIPo Meeting di Genewa yang diwakili oleh Rasdi Wangsa.  7). JKTI bersama-sama dengan Ornop di Indonesia diundang oleh Dirjen HKI-Kemenkumham dan WIPO menghadiri 100 tahun peringatan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada tanggal 18-20 Juni 2007. https://youtu.be/7rXn6AiH__E?si=bZeBVtM4mscSem4y 

3. Periode 2007- 2015 :  Sekretariat di Kantor ELSPPAT.  Koordinator Nasional rangkap jabatan sebagai Direktur Eksekutif Aliansi Organik Indonesia. Membuat akte notaris Perkumpulan JKTI pada tahun 2008. Tahun. Tahun 2008 dilaksanakan Forum Anggota Nasional JKTI di Bogor. 

4. Periode 2016-2025 :  Sekretariat Nasional berpindah-pindah di kost an Koordinator Nasional. Bogor, Pontianak, Pangkalan Bun dan Samarinda.  Koordinator Nasional merangkap jabatan  sebagai Field Office Manager Swiss Contact Wisata Tanjung Putting 2017-2019.  Green supply chain specialist USAID SEGAR 2023-2025.  Tahun 2021, JKTI ikut mendirikan PT Adil Organik Indonesia. 


Hari ini, momentum untuk mencoba mendiskusikan jejaring yang telah dilahirkan 26 tahun lalu tersebut dibangun kembali. Harapannya akan lahir  semangat dan ide-ide baru lagi yang bisa disepakati dan coba dikerjakan bersama untuk upaya perubahan sosial, ekonomi, politik dan lingkungan di negeri ini. Meskipun kecil dan perlahan, kita yakin hal tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat dan lingkungan kita.



Geliat JKTI di Periode 2016-2025


Menjaga Eksistensi JKTI di Publik

Memfungsikan kantor fisik Sekretariat Nasional tetap ada.  

Periode tahun 2016-2017,  Sekretarian Nasional JKTI tetap berada di kota Bogor dengan berpindah-pindah dari kost di dekat Perumahan Budi Agung Bogor.  Tahun 2017-2019 berpindah ke Kota Pangkalan Bun.  Tahun 2020 – Sekarang Kembali lagi ke kota Bogor di Jalan Subur Pabuaran Mekarwangi, RT 1 RW Mekarwangi, Tanah Sareal, RT.03/RW.01, Mekarwangi, Kec. Tanah Sereal, Kota Bogor, Jawa Barat 16869.


Memfungsikan media komunikasi virtual JKTI

Hingga saat ini jKTI belum memiliki website. Media virtual yang sudah ada hanya berupa Blog : https://jkti.tumblr.com/tentang, https://jkti99.blogspot.com/ dan media sosial facebook dan Instagram yang dikelola secara temporary.


Menjaga Relasi dan Interaksi dengan Anggota dan Parapihak

Berkomunikasi secara aktif dengan parapihak yang menghubungi JKTI

Komunikasi terakhir yang tercatat adalah pada tanggal 16 November 2024, Anton Waspo- Sekretaris Nasional JKTI diinterview oleh peneliti LP3ES terkait program advokasi berbasis riset untuk memperkuat OMS dalam menghadapi kemunduran demokrasi dan meningkatkan perlindungan terhadap ancaman digital.


Melakukan pertemuan-pertemuan informal dengan Anggota

Melakukan pertemuan-pertemuan informal dengan anggota di berbagai lokasi dan kesempatan. Dan selalu berupaya berkomunikasi dengan anggota melalu whatsapp. Mengaktifkan whatsapp group Perkumpulan JKTI dengan anggota saat ini 15 orang Melaksanakan Forum Anggota Nasional melalui zoom pada tanggal 30 Mei 2020 diikuti oleh 8 orang anggota. 


Menjaga Relasi dan Interaksi dengan Jejaring serta Parapihak

JKTI anggota Aliansi Organik Indonesia sejak 2002 dan jadi salah satu pendiri

JKTI bergabung di jaringan PARARA sebagai salah satu inisiator

JKTI (Koordinator Nasional), Ketua Dewan Nasional ROLES Indonesia- kantor di Bogor

JKTI (Koordinator Nasional). President Forest Harvest Collective Mark-FHCM- kantor  di Pihilipine. Didirikan tahun 2024. 


Membangun jalan kecil untuk Keberlanjutan

JKTI memiliki saham sekitar 12,5 %  di PT Adil Organik Indonesia-Konsultan Pertanian Organik yang didirikan tahun 2021. Namun hingga saat ini, belum ada keuntungan perusahaan konsultan tersebut sehingga belum ada pemasukan buat JKTI.



PENUTUP

Demikian laporan singkat ini dibuat semoga dapat menjadi inspirasi kita untuk membangun langkah-langkah JKTI ke depan. Aminn. 


Balikpapan, Minggu, 09 Februari 2025

Rasdi Wangsa


KAK FORUM ANGGOTA NASIONAL JARINGAN KEARIFAN TRADISIONAL INDONESIA BALIKPAPAN, 09 FEBRUARI 2025

 Sabtu, 8 Feb 2025  

Welcome to Balikpapan City

Chek in homestay Faisal Kairupan: Perumahan Somber Indah Blok K3 No. 28 RT. 70. jl. Perintis, Kel Batu Ampar Kec. Balikpapan Utara


Map from Bandara Sepinggan Balikpapan : https://maps.app.goo.gl/jdF9A3k324hTzPsb8


Minggu, 9 Feb 2025 : 

(Meeting Room Faisal Kairupan) : Offline dan Online


Link Zoom Meeting

Topic: Forum Anggota Nasional JKTI 2025

Time: Feb 9, 2025 09:00 AM Jakarta

Join Zoom Meeting

https://us06web.zoom.us/j/86420096205?pwd=Q5RJyCELFT3cc6pNE8sMuaHvkTkAkf.1


Meeting ID: 864 2009 6205

Passcode: Jkti1999@f


09.00 - 12.00 WITA  (Offline dan Online)

Laporan Perkembangan JKTI (Rasdi Wangsa)

Sharing Peluang dan Tantangan Pengembangan Ekowisata Berbasisi Tradisi (Basuki Antariksa-BRIN) 

Sharing Program Pariwisata Balikpapan Perwakilan ASITA/ HPI Balikpapan (Ibu Rita Susanti)

Sharing Gagasan Pengembangan Ekowisata Berbasis Tradisi (Rudy Redhani - )

12.00- 13.00 WITA

Break Makan Siang

13.00 -17.00 WITA

Overview wisata komunitas di Balikpapan:

( Bamboe.Wanadesa;  Kebun Meranti Etam; Kebun Raya Balikpapan)

17.00 WITA 

Back to home


Thursday, February 6, 2025

LAPORAN NARASI KEGIATAN JARINGAN KEARIFAN TRADISIONAL INDONESIA (JKTI) PERIODE TAHUN 1999 – 2005

 Sekapur Sirih

Sejak awal ketika memulai langkah dalam membangun “kesadaran” untuk melakukan sesuatu, (baca : mewujudkan visi dan misi jaringan ini) terasa begitu kental realitas bahwa rasa kepercayaan diri kita tidak begitu mengembirakan untuk menyatakan bahwa kita akan mampu mewujudkan itu.  Bergulat dalam jaringan ini ibarat merintis sebuah trail   baru, dimana orang-orangnya, pernah melalui sebuah trail lain yang telah terpetakan dengan jelas alur dan juga fasilitas   pendukung yang tersedia.


Oleh karenanya, tidaklah begitu mencenggangkan ketika  dalam usianya yang ketujuh ini, JKTI masih belum begitu terasa gregetnya dalam dunia pergerakan jaringan ornop di Indonesia, terutama tentang sejauh mana pencapaian visi dan misi yang kita emban itu telah tercapai.   Masih terus dibutuhkan upaya untuk membangun kesadaran bersama akan kemampuan kita untuk  menyelesaikan rute baru ini dan pekerjaan terpenting lainnya adalah menepis realitas ketidakpercayaan diri atau lebih tepatnya adalah keragu-raguan itu.


Catatan tertulis ini sangat disadari  tidak memadai untuk menampilkan potret utuh atas segala hal yang terjadi selama periode 1999 sampai 2005 ini.  Oleh karenanya, dalam proses diskusi, refleksi dan evaluasi atasnya sangat perlu dilakukan dengan lebih mendalam dan terbuka agar kita dapat menangkap pembelajaran penting dalam proses dan kurun waktu yang cukup lama tersebut.


Akhirnya, mari kita simak secara bersama-sama catatan tertulis ini.  Pesannya adalah galilah sedalam mungkin makna penting darinya sebab sesungguhnya banyak makna yang tersembunyi dari sesuatu yang hanya tampak dipermukaan.  Dan juga kita dituntut untuk jujur untuk mengungkapkan setiap makna tersebut meskipun pahit adanya.  Dengan segala kekurangannya, inilah rona JKTI yang bisa saya sajikan untuk kita semua.   




Bogor, 11 Juli 2005




















POTRET UMUM

PERIODE TAHUN 1999

JKTI lahir pada 9 Februari 1999 di PPLH Seloliman-Mojokerto–Jawa Timur. 

18 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), yakni : 1) PPLH Seloliman, 2) Yayasan Semesta Biru,      3) PPLH Bali,      4)Yayasan Evergreen Indonesia,      5) ELSPPAT,    6) Gugus Analisis,

7) INRIK, 8) PATASARLINGKARA,  9) Yayasan Dian Tama, 10) Yayasan Cakrawala Hijau, 11) WALDA,         12) Lembaga Riset Advokasi,      13) SANKARI,    14) Yayasan Citra Mandiri, 

15) LPMA, 16) LPKMK,  17) YP2MD,  18) YBL Masta bersepakat untuk mendeklarasikan sebuah Jaringan Kerja Sama antar LSM dan Individu yang diberi nama “Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI).  Pendeklarasian ini setelah melalui proses lokakarya “Konservasi Indigenous Knowledge” selama 2 hari yang dilaksanakan oleh Yayasan Semesta Biru dengan dukungan pendanaan oleh GEF-SGP.  


Pada periode awal ini (1999-2001) disepakati struktur, bentuk dan personal yang mengelolah jaringan adalah sebagai berikut :


Steering Committee : Marcel Nganggur (Sankari-Ruteng), Muh.Arief (INRIK-Bandung), Ina Irawaty (Yaseru-Malang)


Eksekutif :

Koordinator Nasional                   :  Rasdi Wangsa (Evergreen Indonesia–Palu)

Koordinator Pokja Kebijakan      :  Marcel Nganggur (SANKARI-Ruteng)

Koordinator Pokja Studi              :  Muh.Arief Ramadhan (INRIK-Bandung)

Koordinator Pokja Penguatan      :  Ahmad Arif (PPLH Seloliman-Mojokerto)

Koordinator Pokja Sosialisasi      :  Eko Winarto (Patasarlingkara-Malang).


Dan juga disepakati untuk menempatkan Sekretariat Nasional di Kota Palu-Sulawesi Tengah.


KEGIATAN

1.  Pertemuan Konsolidasi Jaringan. 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman tanggal 30 Agustus s/d 1 September 1999. Peserta: Rasdi, Ina Irawati (Yaseru), Ahmad Arif (PPLH Seloliman), Raras (PPLH Bali), Novi (Yaseru) dan Pius Hamid (Sankari). 

2.  Membangun komunikasi internal. 

Dilakukan melalui telephone, email sebanyak 21  surat, surat pos sebanyak 6 surat.  Beberapa kali diskusi di milist kearifan tradisional.

3.  Sosialisasi JKTI.

Dilakukan pada forum anggota II KpSHK di Palu Golden Hotel dengan   menyebarkan profile JKTI sebanyak 50 eksemplar.   Diskusi dengan Christa Nooy – Both Ends Belanda di kantor Evergreen. 

4.  Pindah kantor.

Dari kantor lama di Jalan Sungai Sausu no. 5,  ke kantor baru : Jl. Samudera II no. 5 Palu Sulawesi Tengah, tanggal 1 Nopember 1999.

5.  Membangun komunikasi dengan lembaga dana.

Melalui pengiriman proposal.

6.  Pembuatan rencana program.

Pokja advokasi mengirimkan Draft Program Kerja oleh Ahmad Tambusai ke sekretariat nasional.  Pembuatan rencana proram pokja sosialisasi yang dikirimkan oleh Eko Winarto (Koordinator Pokja Sosiolisasi).


Hambatan yang dihadapi pada periode ini antara lain adalah  Pertama pada Proses dan dinamika konsolidasi serta komunikasi jaringan, terutama antara sesama eksekutif, sesama steering committee dan antar eksekutif, Steering Committee dan anggota tidak berjalan sebagaimana mestinya.  


Kedua, Sarana dan prasarana pendukung di Sekretariat Nasional, seperti; computer, telephone, fax, internet dan biaya operasional tidak tersedia.  Sekretariat Nasional pada fase ini, menempati satu ruangan 4 x  5 meter di kantor Yayasan Evergreen Indonesia.  Fasilitas yang dapat dipakai bersama dengan aktivis evergreen lainnya adalah computer 1 buah tanpa fasilitas internet (email) sampai bulan Mei 1999.  Pada periode ini, komunikasi email didukung oleh fasilitas email Walhi Sulteng yang pada waktu itu kebetulan kantornya berdekatan dengan Evergreen Indonesia.  Fasilitas  telephone dapat dipakai seperlunya karena  terkadang tidak dapat dipakai lagi ketika rekeningnya belum terbayar.  Biaya operasional sekretariat nasional pada periode ini sepenuhnya didukung oleh Evergreen Indonesia. 


Ketiga, Respon dan dukungan dari anggota jaringan relative masih rendah.  Oleh karena, proses komunikasi dengan anggota tidak berjalan dengan baik maka kemudian hal ini berdampak pada lemahnya respon dan dukungan anggota terhadap apa yang coba digulirkan oleh sekretariat nasional.  


Keempat, Posisi geografis tempat tinggal Steering Committee maupun Eksekutif berjauhan.  Dalam hal ini kendala geografis menghambat proses komunikasi antar personal eksekutif maupun dengan steering committee.  Dalam periode ini hanya sekali melakukan pertemuan tatap muka, yakni pada tanggal 30 Agustus – 1 September 1999 di PPLH Seloliman dan inipun hanya dihadiri oleh 4 anggota, 1 steering committee dan 1 orang Koordinator Pokja. 


Kelima, Sebagai sebuah institusi baru, JKTI belum begitu dikenal di aras gerakan LSM di  Indonesia. Dengan kondisi internal yang belum begitu baik dan ditambah lagi dengan posisi sebagai institusi baru maka upaya JKTI untuk mencoba menggalang dukungan pendanaan dari lembaga dana tidak dapat tercapai dengan maksimal.  




PERIODE TAHUN 2000

KEGIATAN

1.  Komunikasi untuk negosiasi proposal 

Semiloka Nasional TRIPs WTO dengan GEF/SGP dan Yayasan KEHATI melalui telephone, fax dan email serta berkunjung langsung ke kantor Yayasan Kehati Jakarta. 

2.  Rapat Persiapan Forum Tahunan Nasional

Dilaksanakan di kantor Dian Tama, tanggal 11 Maret 2000. Peserta : Rasdi, Donatus Rantan, Lorens dan Erni.

3.  Forum Tahunan Nasional (FTN) 2000

Dilaksanakan di Pusat Penelitian dan Pengembangan Arang Terpadu (PPTAT) Toho, Kalimantan Barat.  Host Management : Yayasan Dian Tama. Peserta : Ikhsan Mentong (Koorwil JKTI Sulawesi), Herinimus Gesing (Koorwil JKTI Nusa Tenggara), Gusti Sarifin (Yayasan Mitra Utama), Rudy Redhani (Koorwil JKTI Kalsel), Ina Irawati (Koorwil JKTI Jatim/Bali), Arifin Alapan(YSSN), Johanes (YSDK), Adrianus Amit (YKBP), Eranus (Pelestari), Donatus Rantan (Dian Tama), Irawan (Dian Tama), Erni (Dian Tama), Noriko (Dian Tama), Lorens (Koorwil JKTI Kalbar), Supia Kusmina (DianTama), Melano (Dian Tama).  Hasil Penting pada pertemuan ini adalah adanya perubahan struktur jaringan dimana; komponen Steering Committee dan Kelompok Kerja (Pokja) dihilangkan dan ditambahkan struktur Sekretariat  Wilayah.  

4.  Rapat Persiapan Semiloka Nasional TRIPs WTO

Dilaksanakan di kantor ELSPPAT, tanggal 1 September 2000. 

5.  Semiloka Nasional “Dampak TRIPs WTO terhadap Pelestarian Keaneka ragaman 

     Hayati dan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia” 

Dilaksanakan pada tanggal 16-19 Oktober 2000 di Hotel Insan Krida, Parung, Bogor.  Host Management : ELSPPAT.

6.  Rapat Kerja Nasional 

Dilaksanakan di kantor ELSPPAT Bogor, tanggal 20 Oktober 2000. Hasil rapat kerja ini berupa Perencanaan Strategis untuk Program JKTI.



PERIODE  TAHUN 2001

KEGIATAN INISIATIF :

1.  Diskusi Informal 

Dilaksanakan di kantor Sankari Ruteng, tanggal 22 April 2001.  Peserta : Rasdi, Heri, Marcel.

2.  Pertemuan JKTI Wilayah Nusa Tenggara 

Dilaksanakan di kantor Sankari, tanggal 23 April 2001.  Peserta : Heri, Marcel, Gusti, Beni dan Rasdi.

3.  Diskusi Informal

Dilaksanakan di kantor YCHI Banjarbaru, tanggal 29 April 2001.  Peserta : Rasdi dan Rudy.

4.  Forum Tahunan Nasional (FTN) 2001

Dilaksanakan di Ngapa Vatutela, Palu, Sulawesi Tengah tanggal 16-19 Mei 2001.  Host Management : Yayasan Jambata.  Peserta :  Jambata, Evergreen Indonesia, Remappala, Katopasa, Tadulakota, Sahabat Morowali, Cakrawala Hijau, Dian Tama, YBL Masta.

5.  Pemindahan Sekretariat Nasional 

Sesuai dengan mandat FTN 2001 maka Sekretariat Nasional dipindahkan dari Palu ke Bogor, tepatnya menempati ruang Lantai II di kantor ELSPPAT Bogor, terhitung pada  1 Juni 2001.

6.  Penerbitan Buku 

Kearifan Tradisional dalam Belenggu TRIPs WTO”, Juli – Desember 2001.  Buku ini merupakan kompilasi dari hasil Semiloka TRIPs WTO yang dilaksanakan pada tahun 2000.  Proses editing dilakukan oleh Waspo (ELSPPAT).

7.  Seri Semiloka TRIPs WTO

Thema “Otonomi Daerah dan Pembangunan Berkelanjutan” dilaksanakan di 7 Kota; Palu, Padang, Malang, Ruteng, Temanggung, Banjarbaru dan Pontianak. Dilaksanakan dari April – Juni 2001. Host  management : Yayasan Jambata.

8.  Rapat Kerja JKTI Jatim Bali 

Dilaksanakan di Kantor YASERU Malang, tanggal 27 Agustus 2001.  Peserta : Ina Irawati (Koorwil), Gusmang (PPLH Bali), Rasdi (Koornas), Arief ER (PPLH Seloliman), Yosep Sismanto (YP2MD), Eko Winarto (Patasarlingkara), Fritz dan Ahmad Arif.




KEGIATAN PARTISIPASI :

1.  Peserta Forum KEHATI 2001 

Dilaksanakan di Hotel Santika Jakarta tanggal 10 - 12 Juli 2001.

2.  Moderator Dialog Masyarakat 

Dilaksanakan di Vatutela dengan Pemda Kota Palu di Vatutela dilaksanakan oleh Yayasan Merah Putih tanggal 30 Mei 2001.  

3.  Peserta Semiloka Interaktif '93 

Thema “Pengelolaan Sumber Daya Alam dalam era Otonomi Daerah “ di Kampus Universitas Tadulako Palu tanggal 19 - 20 Juni 2001. 

4.  Mengikuti pertemuan Kasus Dongi-Dongi 

Dilaksanakan di Kantor Yayasan Katopasa Palu tanggal  23 Juni 2001

5.  Peserta Semiloka 

Thema “Posisi Indonesia menghadapi Konferensi Tingkat Menteri IV WTO” dilaksanakan di Hotel Wisata Jakarta tanggal 17-19 Juli 2001

6.  Menghadiri pertemuan Koalisi Ornop Pemantau WTO (KOP WTO)  

Dilaksanakan di Kantor INFID Jakarta, tanggal 16 Oktober 2001

7.  Narasumber pada Konferensi Pers KOP WTO

Dilaksanakan di Kantor INFID Jakarta, tanggal 19 Juli 2001

8.  Mengikuti Presentase Hasil Penelitian 

Narasumber Claudia D Andrea di Kantor Yayasan Tanah Merdeka, tanggal 1 Juni 2001

9.  Menghadiri Presentase Proyek Integrated Conservacy Development Project 

Dilaksanakan di Kantor Care Palu, tanggal 2 Juni 2001

10.  Mengikuti Hearing dengan Sub Komisi V DPR RI

Dilaksanakan di Gedung DPR/MPR Jakarta, tanggal 29 September 2001

11.  Mengikuti pertemuan KOP WTO

Dilaksanakan di kantor INFID Jakarta, tanggal 13 September 2001

12.  Menghadiri pertemuan KOP WTO 

Dilaksanakan di kantor INFID Jakarta, tanggal 21 September 2001

13.  Peserta diskusi Hari Pangan 

Dilaksanakan di Sekretariat FSPI Jakarta, tanggal 18 Oktober 2001

14.  Narasumber  Konferensi Pers  KOP WTO 

Dilaksanakan di kantor INFID Jakarta, tanggal 5 Nopember 2001

15.  Menghadiri Internal Meeting KOP WTO, 

Dilaksanakan tanggal 9 Nopember 2001

16.  Terlibat dalam Aksi Kemah KOP WTO 

Dilaksanakan di kantor DEPERINDAG Jakarta tanggal 9 – 12 Nopember 2001

17.  Peserta Lokakarya Globalisasi 

Dilaksanakan di Tawamanggu-Jawa Tengah,  tanggal 23-25 Nopember 2001

18.  Mengikuti dialog dengan Memperindag 

Dilaksanakan di Kantor Deperindag Jakarta, tanggal 30 Nopember 2001


PERIODE  TAHUN 2002

KEGIATAN INISIATIF:

1.  Diskusi Informal 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman, tanggal 8 Januari 2002.  Peserta : Rasdi, Arief E. Rahmanto dan Anton


3.  Diskusi Informal 

Dilaksanakan di Hotel Ambhara Jakarta, tanggal 15 Januari 2002.  Peserta : Rasdi, Waspo, Ahmad Tambusai dan Ina Irawati.

4.  Lokakarya NTFP Kalimantan Barat 

Dilaksanakan di Toho tanggal 17-19 Februari 2002.  Diinisiasi dan dilaksanakan oleh JKTI Kalimantan Barat.

5.  Mengkomunikasi proposal ke lembaga dana 

Proposal ditujukan kepada: USAID, Yayasan KEHATI dan Yayasan KEMALA.

6.  Rapat Kerja JKTI Sulawesi

Dilaksanakan di kantor Jambata Palu, tanggal 11 Maret 2001.  Peserta : Jambata, Remappala, Katopasa, Merah Putih dan Evergreen Indonesia.

7.  Rapat Kerja Nasional 2002 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman tanggal 27-29 April 2002.  Peserta : Rudy (YCHI), Faisal Kairupan (Padi), Lorens (Dian Tama), Yosep (PRCFI), Ikhsan Mentong (Koorwil JKTI Sulawesi), Nur Salam (Sekretaris Koorwil JKTI Sulawesi), Ina Irawati (Koorwil JKTI Jatim-Bali), Arief E. Rahmanto (PPLH Seloliman), Ahmad Arif (Yaseru), Alfia (LEM21), Sahara (LEM21), Juni Lethek (Hamim), Salamun (PPLH Seloliman), Novita (PPLH Seloliman), Ananto (JKTI Jateng/DIY), Marcel Nganggur (JKTI Nusa Tenggara), Rasdi Wangsa (Sekretariat Nasional).

8.  Diskusi Informal 

Persiapan Pameran IPF di Bali., tanggal 1 Mei 2002 di Kantor PPLH Bali.  Peserta : Catur, Gusmang, Rudy, Salam, Rasdi.

9.  Diskusi Informal 

Dilakukan dengan Wayan Dirgayusa (GEF-SGP) di Kantor GEF SGP Jakarta, tanggal 16 Mei 2002 terkait usulan program JKTI.

10.  Persiapan Pameran IPF Bali, 

Dilaksanakan pada tanggal 29  Mei s/d 1 Juni 2002 di Denpasar.

11.  Pameran IPF Bali

Dilaksanakan pada tanggal 2-5 Juni 2002 di Taman Pantai Nusa Dua, Denpasar, Bali. 

12.  Pertemuan JKTI

Dilaksanakan di Taman Pantai Nusa Dua Bali, tanggal  5 Juni 2002.  Peserta : Rasdi, Ina, Rudy, Hegar, Amran, Tamjid.

13.  Hearing dengan Asisten Deputi Bidang Pendaya gunaan HaKI Kantor Menteri Riset dan Teknologi 

Dilaksanakan di gedung BPPT Jakarta, tanggal 17 Oktober 2002 terkait surat protes JKTI atas SKB tentang Perlindungan HaKI Tradisional.

14.  Pertemuan JKTI Sulawesi

Dilaksanakan di kantor Evergreen Indonesia tanggal 18 Desember 2002.

15.  Pertemuan JKTI Kalimantan Selatan

Dilaksanakan di kantor LPMA, tanggal 28 Desember 2002. Peserta : Rudy Redhani, Rahmi, Rasdi.


KEGIATAN PARTISIPASI:

1.  Peserta Seminar Hasil Konferensi Tingkat Menteri IV Doha 

Dilaksanakan di Hotel Ambhara Jakarta, 15 Januari 2002.

2.  Peserta Pra Workshop Pembentukan Lembaga Sertifikasi Pertanian Organik Indonesia 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman, tanggal 25 - 27 Pebruari 2002.


3.  Menghadiri Rapat Kerja Wilayah JKTI Sulawesi. 

Dilaksanakan di Kantor Jambata Palu, tanggal 11 Maret 2002 

4.  Rapat KOP WTO

Dilaksanakan di kantor INFID Jakarta, 9 April 2002

5.  Rapat DPA BIOCert. 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman, 25 April 2002.

6.  Rapat KOP WTO

Dilaksanakan di kantor Bina Desa Jakarta, tanggal 17 Mei 2002

7.  Rapat Kelompok Kerja Fair Trade

Dilaksanakan di Jogyakarta 25 Juni 2002

8.  Munas KOP WTO 

Dilaksanakan di Wisma Abdi Cipayung, Bogor, tanggal 12 Juli 2002

9.  CGIAR Workshop 

Dilaksanakan di kantor Latin tanggal 17 Juli 2002.

10.  Diskusi Terbatas WATSAL 

Dilaksanakan di Kantor FAO Indonesia Jakarta, tanggal 18 Juli 2002.

11.  Seminar Nasional “ Restrukturasi Sumber Daya Air di Indonesia”

Dilaksanakan di Aula Universitas Atma Jaya Jakarta tanggal 19 Juli 2002.

12.  Rapat DPA BIOCert 

Dilaksanakan di Vila Merak Cisarua, Bogor tanggal 19 - 20 Juli 2002

13.  Diskusi Terbatas, “ Prespektif Ekonomi Politik dalam Industri HaKI”. 

Narasumber : Ignatius Haryanto, dilaksanakan di kantor IGJ Jakarta tanggal 26 Juli 2002.

14.  Peserta Seminar “ Tanaman Transgenik dan Masa Depan Pertanian Organik” 

Dilaksanakan oleh  JAKER PO Jabar DKI di Hotel Yeheskiel Bandung, tanggal 27 Agustus 2002.

15.  Peserta Simposium Nasional III HaKI Tradisional 

Dilaksanakan oleh kantor Ristek dan Pemda Riau dilaksanakan di Hotel Sahid Pekanbaru, tanggal 31 Oktober 2002.

16.  Rapat Kerja DPA BIOCert 

Dilaksanakan di Medan, tanggal  2 - 3 Nopember 2002


PERIODE  TAHUN 2003

KEGIATAN INISIATIF:

1.  Informal Meeting

Di Kantor Jambata Palu, tanggal 24 Februari 2003.

2.  JKTI Sulawesi Meeting

Palu, 27 Februari 2003

3.  Remappala Meeting

Palu, 28 Februari 2003.

4.  Informal Meeting JKTI Kalbar

Di kantor PRCFI, tanggal 16 April 2003

5.  Informal Meeting dengan Ikhsan Malik (Baku Bae Maluku).  

Dilaksanakan di kantor Baku Bae Maluku Jakarta, tanggal 30 Juni 2003 terkait rencana program resolusi konflik berbasis kearifan tradisional.

6.  Informal Meeting, di Bogor tanggal 9 Juni 2003

Peserta: Rudy, Waspo dan Rasdi.

7.  Informal Meeting di Institute for Global Justice Jakarta

Tanggal 11 Juni 2003.


8.  Informal Meeting dengan Noviansyah-CRS. 

Dilaksanakan di kantor CRS Jakarta, tanggal 24 Juni 2003

9.  Informal Meeting di kantor Jatam Jakarta. 

Dilaksanakan tanggal 27 Juni 2003.

10.  Forum Anggota Wilayah JKTI Jatim Bali di kantor YASERU. 

Dilaksanakan tanggal 9 Juli 2003

11.  Rapat Kerja Nasional, Bogor, 23-24 Oktober 2003.

Peserta : 

Rudy Redhani (Koorwil JKTI Kalsel), Supia Kusmina (Proxy Koorwil JKTI Kalbar),  Anton Waspo (Koorwil JKTI DKI/JABAR),  Rasdi Wangsa (Koordinator Nasional). Tempat : Kantor BIOCERT, Waktu : tanggal 23: jam 22.00-24.00 WIB dengan agenda Refleksi JKTI.  Dan tanggal 24 jam : 10.00 – 14.00 Wita.  Agenda Pembicaraan :  Persiapan Forum Anggota Nasional dan Review Sekretariat Nasional 

Hasil Refleksi : 

Kelemahan JKTI antara lain adalah issue yang dikampanyekan kurang tajam dan spesifik. Tahapan, proses dan visi perlu dipertajam. Kemampuan finacial lemah. Kerja sama dan komunikasi masih lemah. Basis data tidak memadai.  Kekuatan JKTI antara lain adalah Solidaritas antar anggota relatif kuat. Kesamaan visi  antar anggota.  Solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelemahan tersebut antara lain  : Fasilitas Seknas perlu diupayakan, berupa Finance, staff, kantor dan infrastrukturnya. Penajaman issue dan merumuskan tahapan pencapaian goal issue. Memaksimalkan insrumen dan mekanisme komunikasi dan konsolidasi jaringan. Membangun hubungan  dengan pihak lain.

Hasil Rapat :

1. Kegiatan yang akan dilaksanakan selama Forum Anggota Nasional :

a. Forum Anggota Nasional

Bentuk pelaksanaan ada dua pilihan; Konvensional (Bertemu secara fisik) dan Virtual (Chatting di internet).  Penentuan pilhan akan dilaksanakan paling lambat tanggal 10 Nopember 2003, setelah mendapat masukan dari anggota dan juga tergantung perkembangan persiapan. Tempat pelaksanaan bila dilaksanakan secara konvensional di Balai Malaris, Kecamatan Loksado, Kalimantan Selatan. Peserta kegiatan : seluruh anggota JKTI.

b. Lokalatih Pengelolaan Konflik Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Tradisional

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 2 hari.  Peserta meliputi Pemerintah Daerah , Swasta, NGO, Perguruan Tinggi, Masyarakat Adat Kalimantan Selatan dan ditambah dengan beberapa peserta dari luar Kalimantan Selatan. Materi yang akan dibahas; Paradigma Konflik dengan narasumber; Budi Widjarjo (RACA Institute), Konsep SDA dengan narasumber; Pokja PA PSDA dan Team RUU Sumber Daya Genetik dan Pengetahuan Tradisional, Kearifan Tradisional dengan narasumber Prof. Anil Gufta. Adapun output yang diharapkan : adanya konsep tentang Pengelolaan Konflik Sumber Daya Alam Berbasis Kearifan Tradisional dan dokumentasi pengalaman empirik komunitas dalam pengelolaan konflik berbasis kearifan tradisional.

c. Seminar Nasional 

Kegiatan ini akan dilaksanakan satu hari dengan Thema “HaKI Tradisional, Sumber Daya Genetik dan Keadilan Global”.  Peserta meliputi Pemerintah Daerah , Swasta, NGO, Perguruan Tinggi, Masyarakat Adat Kalimantan Selatan dan ditambah dengan beberapa peserta dari luar Kalimantan Selatan.

d. Internasional Informal Forum

Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 4 hari; 10 -14 Desember 2003.  Pesertanya meliputi para pihak di dunia internasional yang perduli dengan issue kearifan tradisional.  Thema yang diusung oleh kegiatan ini, “ Membangun solidaritas dunia untuk perdamaian dan keadilan”.

2. Host Management untuk kegiatan ini adalah Yayasan Cakrawala Hijau Indonesia.

3. Sumber Pendanaan kegiatan :  VSO Spark akan dinegosiasi oleh Waspo, CRS Indonesia akan dinegosiasi oleh Rasdi, CIDA/Canada Fund akan dinegosiasi oleh Rudy Redhani, Borneo Project akan dinegosiasi oleh Supia Kusmina, Uni Europa akan dinegosiasi oleh Rasdi.  Dan juga akan dicobakan untuk menggalang dana public atau individu yang perduli, beberapa yang tercatat; Noriko (Borneo Project), Daniel Miller (Mac Afthur Foundation), Wayan Dirgayusa (GEF), Ketut Djati (USAID).

4. Sekretariat Nasional JKTI sampai Desember 2003 atau sampai pelaksanaan Forum Anggota Nasional 2003 masih tetap di Bogor.

5. Infrastruktur Seknas akan dibahas pada FAN 2003 dan diharapkan akan terjadi sharing antar anggota untuk pengadaan infrastruktur tersebut.

   Beberapa catatan akhir atau catatan pinggir dari Rapat Kerja Nasional ini antara lain adalah bahwa salah satu hal penting dari keberadaan jaringan ini adalah bagaimana kekuatan kemandirian jaringan yang dibangun berdasarkan solidaritas sesama anggota terus dikuatkan.  Hal lain adalah pada pelaksanaan Forum Anggota Nasional 2003 nanti dibutuhkan semacam upaya untuk mengamandemen aturan adat jaringan dalam kerangka penguatan kerja-kerja jaringan ke depan.


12.  Informal Meeting dengan Pak Med. 

Dilaksanakan di Hotel Santika Semarang, tanggal 23 Desember 2003. Untuk negosiasi menjadi fasilitator pertemuan JKTI.  



KEGIATAN PARTISIPASI:

1.  Rapat DPA BIOCert 

Dilaksanakan di Vila Merak, Cisarua,Bogor tanggal 15-16 Januari 2003.

2.  Peserta Lokakarya Community Currency System”

Dilaksanakan oleh Field, Jakarta, 17 Januari 2003.

3.  Rapat DPA BIOCert, 

Dilaksanakan di PPLH Seloliman, 15-16 Februari 2003.

4. Narasumber seminar Sehari “Peluang dan Tantangan Pertanian Organik di Era  

 Globalisasi” 

Dilaksanakan oleh BIOCert kerja sama dengan Jambata di Pusdiklat Palu, tanggal 25 Februari 2003

5.  Focus Groups Discussion “ Inisiatif Penguatan Ekonomi Lokal”, 

Dilaksanakan oleh YCHI di Banjarbaru, tanggal 17 Maret 2003.

6.  Narasumber Semiloka Pertanian Organik 

Dilaksanakan oleh Dian Tama bekerja sama dengan BIOCert  di PPTAT Toho, Kalbar, tanggal 14 April 2003.

7.  Rapat DPA BIOCert, 

Dilaksanakan pada tanggal 21 April 2003 di Kantor BIOCERT Bogor.

8.  Peserta Diskusi Informal 

Dengan Pak Syukur (Kepala PSA Deptan) di kantor Deptan Jakarta, tanggal 22 April 2003.

9.  Peserta Seminar “ Road to Cancun” 

Di Hotel Sangrila Jakarta, tanggal 23 April 2003. Dilaksanakan oleh Departemen Luar Negeri Republik Indonesia. 


10.  Diskusi Informal dengan MAHORINAS “ Brawijaya Malang,

Dilaksanakan tanggal 25 April 2003.  Peserta : Arif, Ina, Rasdi. Dalam kerangka Kampanye BIOCert.

11.  Peserta Diskusi Bedah Buku “Pertanian Kota” 

Dilaksanakan oleh Konphalindo di Gelora Bung karno Jakarta, tanggal 1 Juni 2003.

12.  Rapat DPA BIOCert 

Dilaksanakan di Bogor, tanggal 3 – 4 Juni 2003.

13.  Mengikuti Forum Rakyat untuk Bumi

Dilaksanakan  di Bumi Perkemahan Ragunan Jakarta, tanggal 5 – Juni 2003.

14.  Mengunjungi Lokakarya Kedaulatan Pangan 

Dilaksanakan di Wisma Bina Marga Cipayung, tanggal 19 Juni 2003.

15.  BIOCert Meeting 

Dilaksanakan di kantor BIOCert, tanggal 23 Juni 2003.

16.  Pertemuan DPA BIOCert 

Dilaksanakan di Vila Merak Cisarua, tanggal 24-25 September 2003

17.  Pertemuan DPA BIOCert  

Dilaksanakan di Kantor BIOCert Bogor, tanggal 18 Nopember 2003.

18.  Peserta Lokakarya Penutupan Proyek

Restrukturisasi Pengelolaan Sumber Daya Air oleh  FAO-BAPPENAS di Hotel Park Lane Jakarta, tanggal 8 – 10 Desember 2003.

19.  Peserta Simposium HaKI Nasional 

Dilaksanakan di kantor RISTEK Jakarta, tanggal 18 Desember 2003.

20.  Peserta Pertemuan Koalisi Rakyat untuk Hak Atas Air (KruHA) 

Dilaksanakan di Hotel Santika Semarang, tanggal 22 – 23 Desember 2003.



PERIODE TAHUN 2004

KEGIATAN  INISIATIF:

1.  Informal Meeting 

Di  kantor CRS Jakarta, tanggal 11 Februari 2004.

2.  Informal Meeting 

Dengan Any dan David di Bandung, tanggal 14 Februari 2004

3.  Diskusi di IGJ 

Tentang rencana kerja sama untuk Semiloka Nasional Advokasi.

4.  Kebijakan HaKI Tradisional 

Di kantor IGJ, tanggal 16 Maret 2004.

5.  Pertemuan Anggota Nasional

Dilaksanakan pada tanggal 24-27 Maret 2004 di Wisma Gizi-Bogor.  

6.  Pertemuan Aston

Dilaksanakan di Hotel Aston Jakarta tanggal 9 Desember 2004.  Peserta; Iben, (Jambata), Ipul (Awan Dream), Catur (PPLH Bali), Suroso (PPLH Seloliman), Dedy (YPBB), Pak Rinto (Masyarakat Adat Haratai), Rudy (YCHI), Affan (Bima Lestari), Rasdi (Seknas). 

Hasil Pertemuan: 

Beberapa informasi perkembangan di Sekretariat Nasional, antara lain adalah kita telah bergabung di  “Himpunan Indonesia untuk Pemberdayaan Pengetahuan Tradisional dan Foklor”.  Koordinator Nasional menjadi salah satu anggota formatur dalam organisasi aliansi yang baru pada tahap pengagasan tersebut.  Tujuan kita bergabung dalam aliansi tersebut terutama lebih didasarkan pada pertimbangan untuk dapat mempengaruhi kebijakan HaKI yang selama ini tidak berpihak pada masyarakat local.  Aliansi tersebut terdiri dari berbagai pihak; Dirjen HaKI DepKehHam, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Kementrian Ristek, Peneliti, LSM dan Masyarakat.  JKTI berencana untuk mengikuti Lokakarya  Rencana Strategis Advokasi HaKI Tradisional (Biopiracy) di Thailand pada sekitar Januari 2005.  JKTI terdaftar di WIPO (World Intellectual Property Rights Organization) sebagai observer pada Seventh Session Intergovermental Committee on The Intellectual Property and genetic Resources, Traditional Knowledge and Foklore yang dilaksanakan di Genewa tanggal 1 s/d 5 November 2004. Namun karena sempitnya waktu persiapan ke sana kita tidak sempat menghadirinya. 


Forum Anggota Nasional akan dilaksanakan di Balai Malaris, Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Propinsi Kalimantan Selatan.  Malaris, 7 - 9 Februari 2005.   Tuan rumah pelaksana YCHI dan Anggota JKTI Kalsel Serta Masyarakat Loksado.


Melihat kembali strategi wilayah (Sekretariat Wilayah) yang selama ini dipakai.  Kelihatannya tidak begitu efektif.  Hal ini akan menjadi salah satu agenda penting yang harus dibahas pada Forum Anggota Nasional.


Kepada Panitia Pelaksana Forum Anggota Nasional (Rudy-YCHI) agar segera membuat dan mengirimkan informasi budget transportasi peserta dari daerah asal ke lokasi. Hal ini untuk mengantisipasi jika kemungkinan terbaiknya dalam pelaksanaan kegiatan tersebut kita akan swadaya tranportasi.  Untuk Fund rising dapat dilakukan dengan penjualan produk gantungan pulpen kulit kayu.  Jambata bersedia membantu dengan hanya memberikan harga pokok.  Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Hak Cipta dapat menjadi salah satu agenda yang dibahas pada Forum Anggota Nasional 2005. Rencana Galery HaKI di Bali akan coba dirintis kembali.



KEGIATAN PARTISIPASI:

1. Pertemuan DPA BIOCert

Di Wisma Universitas Nusa Bangsa, Bogor, 13 - 14 Januari 2004

2.  DPA Meeting

Di kantor BIOCert Bogor, tanggal 16 Februari 2004.

3.  Meeting dengan PSA DEPTAN 

Tanggal 19 Maret 2004 terkait dengan BIOCert.

4.  Meeting dengan Dolf Eshuis (Consultan CBI-Belanda) 

Di Park Lane Hotel, tanggal 22 Maret 2004.  

5.  Seminar Sehari “Pertanian Organis” 

Dilaksanakan tanggal 23 Maret 2004 di Auditorium Balitbang Gizi-Balitro-Bogor.

6.   Fasilitasi Studi Banding Piton (Jambata) dan Via (Dian Tama) ke Denpasar dan   

     Jawa Timur 

Terkait pengembangan kelembagaan dan program anggota. Tanggal 29 Maret – 1 April 2004.

7.  Talkshow di Radio Pertanian Ciawi-Bogor

Tanggal 11 Mei 2005 terkait program BIOCert.






PERIODE TAHUN 2005

KEGIATAN INISIATIF :

1.  Pertemuan PPLH Seloliman

1-5 February 2005.  

Peserta : 

Arif, Udur, Lorens, Rasdi,Arief Bogang, Lorens, Hasbi, Tono, Arief Dalbo.  

Agenda Diskusi : 

Skenario JKTI 2005-2008. Perlu dikaji ulang tentang struktur organisasi , badan hokum JKTI  yang diusulkan adalah perhimpunan atau perkumpulan.  Adanya badan hokum akan mempermudah akses kerjasama antara JKTI.   Saya setuju berbadan hokum pada perjalanannya akan dapat dilihat bagaimana tantangannya, peluang-peluangnya, untung ruginya. Keputusan tentang Badan hukum akan ditentukan oleh FAN. Alasan Badan hukum : Aspek Fundrissing, Meningkatkan kepercayaan pihak luar dalam proses kerjasama, Perlindungan hukum, memperjelas identitas, Kemandirian organisasi.   Catatan penting : Bagaimana menemukan pola kerja sehingga JKTI tidak akan menjadi sebuah organisasi eksklusif. Hal yang perlu dicermati bagaimana membangun hubungan JKTI dengan lembaga anggota.  Strategi jangka panjang ; Tahap awal setting keanggotaan adalah individu, walaupun kedepan akan keanggotaannya adalah lembaga.  Resiko ; anggota akan berkurang karena tidak siap secara individu, proses ini dianggap sebagai screening untuk mendapatkan anggota militan.  

Hal penting :  Komunikasi antara individu dengan lembaga. Akan diset up badan hukum perkumpulan dengan keanggotaan individu dan lembaga. Alasan Utama upaya untuk membadan hukumkan JKTI   : Fund rising, Perlindungan hokum, Posisi politis , efektivitas gerakan,Kemandirian organisasi dalam pengambilan keputusan.  Acuannya model sawit watch, Mempersiapkan mekanisme yang dapat mengantisipasi hubungan yang kontarproduktif antara jaringan dan lembaga asal anggota. Membuat tulisan argumentasi. Deadline 2 minggu 17 Februari  2005.

Proposal EED : Lorens: Seed Bank, dalam kerangka pertanian tradisional berkelanjutan.  Seed Bank untuk Pangan dan Obat-obatan dalam Pertanian Tradisional Berkelanjutan.    Jawa Timur, Jabar, Kalbar dan Kalsel.  Host Management: PPLH Seloliman.  Mandat :  Arif Dalbo akan membuat proposal detail. Untuk mendukung pembuatan proposal akan dibantu : Novi-Jawa Timur, Waspo-Jabar, Rudy-Kalsel, Lorens-Kalbar.  Site Pilot Project; Jatim-TN Bromo-Tengger-Semeru, Jabar-TN Halimun, Kalbar-Betung Kerihun, Kalsel-HL Meratus.  Deadline : 16 Maret 2005. Perkembangan proposal akan dishare ke email.  Design Program Resolusi Konflik-TN Tanjung Puting, Lorens akan  negosiasi dan diinformasikan perkembangannya.

Dana Kesejahteraan Aktivis JKTI. Untuk ini kita tunda pembahasannya, sampai akan dibahas pada FAN Malaris.


2.  Testimoni Komunitas Lokal

Di Taman Ismail Marzuki Jakarta Hari Sabtu tanggal 15 April 2005.  Peserta: Pak Horacio (Masyarakat Kupang) dan Pak Atta (Masyarakat Desa Pisak Kecamatan Sanggau Ledo, KAbupaten Bengkayang, Kalbar).

3.  Diskusi Terbatas 

Untuk 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Sekretariat Nasional dilaksanakan tanggal 16-18 April 2005 di Ruang Pertemuan Elsppat.  


4. Notulensi Pertemuan Bogor, 20 April 2005.  

Peserta : Udur, Via dan Rasdi.  Agenda : Forum Anggota Nasional, WIPO Meeting, Proposal Bersama.

Diskusi : Forum Anggota Nasional

Kondisinya sangat tidak memungkinkan untuk merealisasikan pelaksanaan.  Padatnya program lembaga.  Diputuskan untuk ditunda untuk waktu yang tidak ditentukan.  Mei Masyarakat ada Aruh adat.  Mungkin Juni dan Juli.  Di Kalsel agak sulit karena berbagai kesibukan.  Bagaimana kalau di Kalbar.  Sharing dana secara personal: Anto, Arif, Udur.  Novi belum pasti masih akan dikonsultasikan.  Sharing dana dari perdagangan kayu manis.  MBI akan buat show room dan gudang di Surabaya, dan akan menyiapkan satu ruangan untuk outlet gallery HaKI  JKTI. Kain kulit kayu dicari di PPLH Seloliman. Untuk lokasi FAN di Kalbar didiskusikan bersama kawan-kawan.  Diantama siap untuk menyediakan satu tiket untuk keluar Kalbar.  Untuk support Seknas, akan diusahakan.  Satu kali melaksanakan pameran.  

WIPO Meeting.  Pertemuan menjadi penting untuk dihadiri.  Siapkan dokumen; akan dishare di email dan sebisa mungkin ada pertemuan khusus.   Seknas.

Proposal Bersama. Kawan-kawan akan memasukkan ke Arif paling lambat 15 Mei 2005.

5.  Diskusi Kelompok Fokus 

Tentang Sesi Kedelapan WIPO di Genewa dilaksanakan tanggal 30 Mei 2005 di Gedung Pasca Sarjana Universitas Brawijaya Malang.

6.  Diskusi 

Tentang Sesi Kedelapan WIPO di Genewa di kantor PRCFI Pontianak-Kalbar.

7.  Diskusi Kelompok Fokus 

Tentang Sesi Kedelapan WIPO di Genewa dilaksanakan tanggal 2 Juni 2005 di Sekretariat Nasional.



KEGIATAN PARTISIPASI:

1.  Pertemuan Jaringan Informasi Nasional Pengetahuan Tradisional

Pembahasan Draft Penyataan untuk 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Gedung BPPT II Jakarta, tanggal 12 Januari 2005.  

2.  Diskusi Sehari

Dilaksanakan di LPM Universitas Padjajaran Bandung, tanggal 19 Maret 2005.

3.  Pertemuan Dirjen HaKI.  Tanggal, 08 April 2005

Jurnal Hukum International, Pemeriksa untuk obat tradisional: Ibu Hajjah Dede.

4.  Berpartisasi dalam Persiapan dan Pelaksanaan Aksi KruHa (Koalisi Rakyat untuk  Hak atas Air) 

di Jakarta tanggal 26 Mei 2005. Rute aksi dari Mesjid Istiqlal menuju kantor Mahkamah Konstitusi.  

5. Panelis pada pembukaan Sesi Kedelapan Pertemuan Komite Antar Pemerintah

     WIPO dan sekaligus pemantau pada pertemuan tersebut tanggal 6 – 8 Juni 2005 di    kantor pusat WIPO Genewa.  

Dalam hal ini diwakili oleh Yanuar Nugroho.





ALIANSI DAN PENGEMBANGAN JARINGAN


1. KOP WTO (Koalisi Ornop Penentang WTO)

JKTI bergabung di aliansi KOP WTO semenjak tahun 2001.  Inisiatif untuk bergabung dalam koalisi ini adalah didasarakan pada upaya untuk membangun aliansi terkait dengan advokasi kesepakatan TRIPs WTO yang membutuhkan mitra-mitra nasional maupun internasional yang bergerak dan terkait isu tersebut.  Sampai saat ini, perkembangan KOP WTO tidak begitu mengembirakan.


2. BIOCert (Board of Indonesian Organic Certification)

JKTI  bergabung dan ikut mendirikan Perhimpunan BIOCert sejak bulan April tahun 2002.  Inisiatif untuk bergabung didasarkan pada pertimbangan bahwa JKTI mengusung isu Pertanian Tradisional Berkelanjutan yang juga merupakan point penting dalam gerakan BIOCert.


3. KruHA (Koalisi rakyat untuk Hak atas Air)

JKTI bergabung dan ikut mendirikan KruHA pada tahun 2002.  Inisiatif ini lebih didasarkan pada pertimbangan bahwa sumber daya air merupakan hal penting dalam keberlanjutan kehidupan komunitas local dan berbagai model pengelolaan sumber daya air di komunitas masih banyak tersebar di berbagai kampong di Indonesia dan saat ini mengalami ancaman dari berkembangnya upaya untuk privatisasi air.



PEMBELAJARAN PENTING (KESIMPULAN)


Selama trail panjang sejak Februari 1999 sampai Juli 2005 ini, Beberapa pembelajaran penting yang ditemui, diantaranya yang terekam adalah :


Pertama; Proses komunikasi dan informasi jaringan tidak berjalan maksimal sehingga sekretariat nasional tidak dapat memaksimalkan jaringan sebagai sebuah gerakan untuk perjuangan kearifan tradisional komunitas lokal.


Kedua; Bahwa keterbatasan ketrampilan, pengetahuan dan pengalaman Koordinator Nasional untuk keluar serta mengatasi situasi tersebut merupakan hal yang sangat berperan besar atas ketidak berhasilan dalam mewujudkan eksistensi jaringan ini.


Ketiga; secara politis posisi JKTI di level nasional telah mendapat tempat terutama dalam konteks advokasi kebijakan terkait HaKI Tradisional.  Hal ini diindikasikan dengan selalu diundang JKTI dalam berbagai pertemuan yang dilaksanakan oleh Kementrian Riset dan Teknologi dan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dalam hal ini Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual.


Keempat; Dalam konteks internasional JKTI telah terdaftar di WIPO sebagai peninjau dan telah diundang untuk menyampaikan kertas kerjanya pada Sesi Kedelapan Pertemuan Komite Antar Pemerintah WIPO dan sekaligus pemantau pada pertemuan tersebut tanggal 6 – 8 Juni 2005 di kantor pusat WIPO Genewa.  




Catatan Penting Ke Depan (REKOMENDASI)


Beberapa catatan penting ke depan bagi kita, antara lain adalah :


1. Merumuskan kembali visi dan misi jaringan ke arah yang lebih jelas untuk perumusan program kerja jaringan baik secara nasional maupun sampai ke anggota.

2. Membangun mekanisme kerja jaringan ke arah yang lebih baik.

3. Mengaktifkan media-media komunikasi dan informasi jaringan yang telah ada, misalnya miling list, forum pertemuan rutin  bulanan di wilayah.

4. Badan hukum Jaringan sangat dibutuhkan untuk memberikan ruang yang lebih besar bagi Jaringan untuk mengakses sumber daya pendanaan ke lembaga dana. Serta yang tak kalah pentingnya adalah untuk memberikan landasan hukum yang kuat ketika JKTI akan memberikan perlindungan hukum dan politik kepada anggota jaringannya. Mungkin bentuk perkumpulan atau perhimpunan yang lebih cocok.

5. Menggalang Pendanaan Swadaya, misalnya dengan membangun mekanisme pengembangan dana jaringan.


Akhirnya, masih banyak hal yang harus kita benahi bersama dalam jaringan ini.  Dibutuhkan kerja keras dan juga upaya untuk mengempos semangat kebersamaan kita untuk mewujudkan visi dan misi jaringan ini.














Persiapan Festival Kearfian Tradisi Juaq Asa 4-5 Juni 2025

  Notulensi Pertemuan Persiapan Festival Juaq Asa Online Zoom, 12 Mei 2025 09.00 – 09.30 WIB   Peserta : 1.       Eddy Mangopo 2...