Skip to main content

Posts

Showing posts from February, 2019

Laporan Narasi RKN JKTI 2002

Laporan   Narasi Kegiatan Sekretariat Nasional Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia Disampaikan pada Rapat Kerja Nasional (RKN) JKTI pada tanggal 26-28 April 2002 di PPLH Seloliman v Bergerak Menepis Realitas Sejak awal ketika memulai langkah untuk membangun ā€œkesadaranā€ untuk melakukan sesuatu (baca : mewujudkan visi dan misi jaringan ini) terasa begitu kental realitas bahwa rasa kepercayaan diri kita tidak begitu mengembirakan untuk menyatakan bahwa kita akan mampu mewujudkan itu.   Bergulat dalam jaringan ini ibarat merintis rute sebuah baru, dimana orang-orangnya pernah melalui sebuah rute lain yang telah terpetakan dengan jelas alur dan juga fasilitas    pendukung yang tersedia. Oleh karenanya, tidaklah begitu mencenggangkan ketika kalau dalam usianya yang ketiga ini, JKTI masih belum begitu terasa gregetnya dalam dunia pergerakan jaringan ornop di Indonesia .   Masih terus dibutuhkan upaya untuk membangun kesadaran bersama akan k...

Forum Anggota Wilayah 2006 Trawas

Forum Anggota Wilayah Jatim Bali Seloliman, 23-24 Agustus 2006

Riset Sumber Daya Air di Bogor 2005

Riset Pemanfaatan Sumber Daya Air di Kabupaten Bogor Maret 2005

Serial Diskusi Kampung di Malaris KalSel

Diskusi Kampung di Balai Malaris-Kecamatan Loksado-Kabupaten Kapuas Hulu-Kalimantan Selatan Tanggal 05 Agustus 2007

Foto Forum Anggota Nasional 2005 Toho

Yuyun dan Neng  Diskusi Malam Hari Presidium Sidang; Redo, Irawan dan Novi Dinner  Serah terima dari Presidium ke Koordinator Terpilih Sesi Foto Penutupan

Forum Anggota Nasional 2005 Lanjutan

ATURAN ADAT JARINGAN KEARIFAN TRADISIONAL INDONESIA (JKTI) PENGANTAR Kearifan Tradisional merupakan tata nilai, norma, aturan, pengetahuan dan ketrampilan yang tercermin dalam tatanan kehidupan sosial politik, social budaya, sosial ekonomi serta lingkungan yang telah hidup dan berkembang sejak lama di masyarakat lokal/adat dengan sifat-sifat yang dinamis, berkelanjutan dan dapat diterima oleh komunitasnya. Dengan perkembangan zaman dan kemajuan peradaban umat manusia yang saat ini memasuki milenium ketiga telah menyebabkan terjadinya proses penghancuran kearifan tradisional yang ditandai dengan perubahan tatanan sosial, berkurangnya nilai humanis, kemiskinan moral, sifat ketergantungan atau berkurangnya kemandirian masyarakat dan terdegrasikannya sumberdaya alam dan lingkungan pendukung kehidupan manusia. Hal tersebut disebabkan, antara lain oleh karena tidak adanya penghargaan dan pengakuan terhadap nilai-nilai kearifan tradisional, adanya kecenderungan globalisasi d...