Skip to main content

Forum Anggota Nasional 2008 Hari Pertama


PROSIDING
FORUM ANGGOTA NASIONAL
JARINGAN KEARIFAN TRADISIONAL INDONESIA – JKTI













Wisma Griya Nusa Bangsa
Bogor-Jawa Barat
8-10 Agustus 2008








CATATAN PROSES HARI PERTAMA

Hari/tanggal               :  Jumat, 8 Agustus 2008
Waktu                          :  Pkl. 20.00 – 22.00 wib
Agenda                        :  Pembukaan, Pemilihan Pemangku Sidang FAN,
   Pembahasan Agenda FAN
Fasilitator                    :  Waspo (Elsppat/Korwil Jabar-DKI)
Pemangku Sidang       :  Aziz & Novi
Peserta                        : Affan (Bima Lestari Sejahtera, Mojokerto), Aminuddin
(individu/Korwil Jatim Bali, tinggal di Malang), Sabaruddin (KSPLH), Nuzul Azmi (Patasarlinkara, Malang), Lalu Pharmanegara (Majelis Krame Adat Sasak-Mataram), Supia Kusmina (Yayasan Dian Tama-Pontianak), Rasdi Wangsa (Seknas/Kornas JKTI), Anton Waspo (Elsppat/JKTI Jabar DKI), Dwie (Elsppat/Panitia)
Notulen                       : Daniel (Elsppat)


PLENO I
Pembukaan dan Penentuan Pimpinan Sidang

Waspo:
Di depan sudah ditampilkan rencana kegiatan 2 hari ke depan. Yang sdh konfirm dan hadir baru segini.  Ada 1 orang lg akan hadir dari WWF Kalbar.  Untuk pertama kita mulai dengan perkenalan.  Silahkan memperkenalkan diri.  Setelah itu kita bisa masuk agenda pertama. 

Lalu:
Saya Lalu dari Majelis Krame (sistem) Adat Sasak, saya pemerhati kebudayaan Sasak. Saya punya kajian ttg Sasak.  Kami punya tempat bernama Taman Budaya Sasak.

Nuzul:
Saya dari Patasarlinkara, asli dari NAD.  Masih kuliah di ST Pertanian Malang.

Sabarudin (Sabar):
Saya dari KSPLH (Kelompok Studi Pendidikan Lingkungan Hidup), Malang.  Sekretariat kami di STPP Malang.

Aziz:
Saya asli Situbondo, saat ini berkegiatan di Malang.  Saya Korwil Jatim-Bali JKTI.

Affan:
Saya Affan dari Bima Lestari Sejahtera.


Novi:
Saya dulu di Jatim.  Sekarang mewakili JKTI Bogor.

Rasdi:
Saya sebagai seknas JKTI sesuai mandat FAN 2005.

Dwi:
Saya dr Elsppat.  Hanya bantu proses.

Waspo:
Saya dari Elsppat.  Saya Koorwil JKTI Jabar DKI

Pia:
Lembaga saya Yayasan Dian Tama.  Saya Koorwil Kalbar

Waspo:
Untuk kegiatan kita selanjutnya seperti apa, silahkan Rasdi memberi pengantar.

Rasdi:
Walau hanya 12 orang yg hadir, dengan semangat berapi-api, kita bisa menghasilkan sesuatu yg bermanfaat.  Berdasar statuta (aturan adat) JKTI tiap 3 thn JKTI mengadakan Forum Anggota Nasional.  Di  FAN kita akan (1) memilih pengurus baru, (2) menyusun/mereview aturan adat dan (3) menyusun garis-garis besar program JKTI.  Kami sudah mengantisipasi kemungkinan teman-teman yang tidak bisa hadir secara fisik dengan media chatting, email dan sms, terutama utk voting hal-hal penting. Untuk proses selanjutnya, kita bisa pilih siapa yang akan memimpin proses.  Malam ini kita bisa menentukan agenda persidangan.  Besok pagi kita lanjutkan dengan laporan Seknas, Wilayah dan Lembaga/anggota.  Besok siang kita akan diskusi publik dgn narasumber Pak Agus (UI  ) dan Pak Sirait (Ditjen HKI ). Kami mengundang juga 122 lembaga dari luar.  Dalam diskusi publik kita akan  membahas RUU Perlindungan Pengetahuan Tradisional. Karena selama ini JKTI saat ini fokus pd advokasi HAKI tradisional.
Setelah itu kita akan masuk persidangan lagi untuk membahas posisi JKTI.  Saya kira itu.

Waspo:
Ada tanggapan dari teman-teman dari penjelasan Rasdi?  Kalo tidak ada kita lanjutkan dengan bagaimana mengatur pertemuan kita.  Karena ada teman-teman lain di tempatnya masing-masing yang bergabung dengan proses ini. 

Rasdi:
Saya mau jelaskan Bpk Lalu Pharmanegara.  Beliau bukan anggota tapi diundang dengan harapan Bapak Lalu sebagai individu bisa bergabung dengan JKTI.

Waspo:
Masih ada lagi?
Pharma:
Kehadiran saya membayar ketidakhadiran saya di Pontianak.  Yang kedua, saya harus belajar memahami AMAN.  Kesan orang AMAN berhubungan dengan masyarakat adat.  Padahal sebenarnya tidak.  AMAN banyak berbicara soal politik, hukum, tanah, dll. Yang itu tidak banyak menggeluti masyarakat adat.  Mudah-mudahan pola AMAN tidak terjadi di JKTI.  Ayah saya seorang pemangku adat di Lombok.  Karena ayah saya meninggal, saya kebagian tugas dari adat.  Saya gembira karena ingin mendengar khotbah kearifan tradisional dari Rasdi Wangsa.  Saya ingin mendengar ajaran Rasdi Wangsa tentang kearifan tradisional. 

Waspo:
Rasdi sudah menyiapkan LPJ yang nanti ada sesinya.

Pharma:
Menurut saya, Khotbah Agung, lain dengan LPJ. Khotbah Agung JKTI itu lebih ke arah/khittah/spirit  JKTI ke depan.

Waspo:
Harapannya kita bersama bisa menemukan hal-hal penting yang diharapkan Pak Pharma.

Supia:
Aturan adat akan dimasukkan di mana? Aturan adat harus ditinjau ulang bahwa koordinator itu harus full time.  Juga perlu dibhs soal Sekretariat Nasional.  Juga mengenai protokol komunikasi, masuk di isu strategis atau di mana?  Ada manajemen key, masuk di bagian mana?

Waspo:
Atruan adat masuk pada pembahasan isu strategis.  Seharusnya memang FAN mengacu pada aturan adat. Berikut terpampang aturan tentang FAN yang dihasilkan tahun 2005 di Toho.  Kami berusaha mewadahi teman-teman yang tidak bisa hadir secara fisik.  Untuk memproses itu, kita butuh perangkatnya.  Dalam pertemuan formal, biasanya dibentuk pimpinan sidang.  Pimpinan sidang yang akan mengawal prosesnya mulai pelaporan dan seterusnya.  Awalnya, kita harus menentukan siapa yang akan menjadi pimpinan sidang?  Atau ada alternatif lain? Silahkan menanggapi.

Affan:
Kita buat tata tertib di ruangan ini dan bagaimana prosedur pemilihan pimpinan sidang.

Waspo:
Tetap pakai mekanisme pimpinan sidang?

Affan:
Harus ada prosedur untuk memilih pimpinan sidang
Aziz:
Pakai mekanisme pimpinan sidang aja.

Waspo:
Kalau kita sepakat memakai mekanisme pimpinan sidang, pimpinan sidang akan mengawal 2 hal:
1. proses ;
2. mengkomunikasikan ke teman-teman yang tidak hadir secara fisik.

Rasdi:
Aklamasi aja siapa yang akan ditunjuk sebagai pimpinan sidang.

Pharma:
Kita pakai cara guyub aja. Kalau terlalu formal,  perlu rantap, rantus, repot.

Rasdi:
Pimpinan sidang intinya berfungsi mengarahkan proses agar bisa menghasilkan keputusan yang bisa menjadi landasan gerak JKTI.

Pharma:
Istilah pimpinan sidang diganti pemangku sidang...

Waspo:
Kita butuh 2 orang pimpinan sidang.

Rasdi:
Saya usul Novi untuk komunikasi dengan teman-teman yg tidak bisa hadir secara fisik.

Waspo:
Satu lagi siapa?

Pharma:
Yang paling jauh jarak transportasinya siapa? Bisa Pia...

Terjadi lobi untuk mengusulkan pimpinan sidang....

Wsp:
Jadi siapa? Affan atau Aziz?  Jadi Aziz ok sebagai pimpinan sidang? Kita sepakat ya Aziz dan Novi sebagai pemangku (pimpinan sidang). Saya persilahkan keduanya memimpin proses.

Novi:
Sebelum lanjut, apa kita perlu istirahat dulu? 

Aziz:
Ok, kita break, sambil kami siapkan prosesnya....


PLENO II
Pembahasan Agenda Sidang:
Pimpinan Sidang: Aziz dan Novi

Aziz:
Kita akan menentukan agenda pertemuan selama 2 hari ini.  Kita sudah punya agenda.  Silahkan kalau ada usulan/tambahan selain yang udah tercantum pada TOR.  Pertama tentang waktu kita sepakati akan mulai dan selesai jam brapa? Istriahat bagaimana?  Kita mulai bahas waktu dulu.  Bagaimana untuk waktu besok?

Waspo:
Yang pasti acara pak Agus dan Pak Solo mulai jam 10.

Aziz:
Kita akan mulai jam brapa besok pagi?

Rasdi:
Saya usul jam 8

Aziz:
Kita sepakati jam 8 ya. Selesai sesi sore sampai jam berapa?

Pia:
Sesi sore selesai jam 5. Kemudian dilanjutkan setelah makan malam.

Aziz:
Malam hari mulai sesi jam brapa? Bisa pkl 19.30 sampai jam berapa?

Pia:
Sampai jam 10 mlm aja?

Phara:
Minggu ditutup jam brapa?

Rasdi:
Sampai siang...
Usul saya waktu selesai sesi malam kondisional, tergantung forum...


Pharma:
Dalam pertemuan ini harus ada: Martabat, Kemuliaan, Kenangan

Aziz:
Jadi waktu selesai kondisional.  Untuk materi, ada Laporan, kemudian diskusi, sore masih lanjut diskusi.

Revisi Agenda Sidang:

9 Agusutus
10 Agustus
Pagi
08.00-
Mencermati situasi internal
-      Grand narative/khutbah agung (Rasdi)
-      Laporan Kegiatan JKTI oleh Anggota-koord wilayah-koord nasional
Menentukan posisi JKTI:
Pembahasan isu strategis (lanjutan)

Pemilihan Mandataris FAN
Siang
10.00-14.00
Mencermati situasi eksternal:
Diskusi dengan Narasumber:
  1. Prof Agus
  2. Dirjen HKI
Moderator: Lalu Pharmanegara
Pemilihan Mandataris FAN
Sore
14.00-17.00
Menentukan posisi JKTI (Internal+Eksternal)
Pembahasan isu strategis + Aturan Adat
Penutupan
Malam
Kondisional:
Menciptakan kenangan dalam kearifan tradisi


Rasdi:
Dalam LPJ, saya akan sampaikan hal-hal penting yang harus kita bahas.

Phara:
Tubuh Rasdi ada 2: terideologisasi, dan tubuh yang termandat (fakta)

Rasdi:
Dalam laporan saya tidak hanya seperti yg tertulis, tapi ada hal-hal penting lain yg akan saya sampaikan, itu menjadi bahan pelajaran untuk merancang apa yang akan kita lakukan ke depan.

Pharma:
Khotbah Agung maksudnya: apa yang menggelisahkan Rasdi?  Khotbah ini bisa menjadi manifes dari JKTI, yang bisa dibaca siapa saja termasuk publik. 

Rasdi:
Khotbah agung itu istilah apa?
Pharma:
Artinya ideologi, saripatinya.

Rasdi:
Khotbah agung ini lebih penting untuk eksternal, bukan untuk kita-kita.

Pharma:
Ada kenakalan saya untuk melihat bagaimana pengetahuan tradisional dalam landscaping kebudayaan?  Kegagalan Ristek adalah menempatkan pengetahuan tradisi pada konteks pengetahuan Indonesia. 

Aziz:
Jadi agendanya: malam ini Khutbah Agung dan Laporan Kegiatan, besok ada diskusi dengan narasumber, siang s/d sore lanjut diskusi.  Aturan adat kita masukkan dlm diskusi ya?  Malam hari kondisional, bhs hal yang belum terselesaikan. Ada tambahan lain?

Novi:
Untuk moderator diskusi dengan narasumber bagaimana?

Rasdi:
Saya usul Pak Pharma

Waspo:
Ada telpon dari Bagian Keuangan Dirjen Haki: apa ada uang akomodasi? Apa ada honor dan uang transpor? Alasan mereka kami tidak mau dua kali pendanaan. 

Aziz:
Hari kedua ada bahasan isu strategis.  Bagaimana? Kalo udah langsung pemilihan pengurus.

Lalu Pharma:
Untuk Pemilihan Pengurus, istilahnya Pengurus atau Mandataris FAN?

Rasdi:
Di aturan adat memilih Koordinator Nasional.

Pharma:
Kalau pengurus, bisa punya pemikiran sendiri.  Harusnya mandataris FAN.

Aziz:
Untuk laporan kegiatan, metodenya kita bisa interupsi saat presentasi atau selesaikan semuanya dulu? Selesai semua dulu ya...Untuk pemilihan mandataris bagaimana metodenya?
Novi:
Orang yang tidak hadir secara fisik, bisa ikut pemilihan? Karena kalau tidak salah dalam aturan adat pemilihan Kornas ada kententuan kuorum.

Aziz:
Ada agenda tentang aturan adat.  Usul saya mengenai metode pemilihan kita bahas pada sesi aturan adat saja.

Pharma:
Baiknya, kita tinjau dulu aturan adat, baru masuk aturan pemilihan mandataris.

Aziz:
Untuk pemilihan, waktunya setelah membahas aturan adat.  Untuk tatib, apa yg perlu disepakati?

Pharma:
Dalam pertemuan konvensional, tatib terlalu panjang lebar pasal per pasal.  Baiknya dibuat singkat dan mudah diingat.  Dalam masyarakat tradisi, aturan cukup dengan beberapa kata kunci.  Misalnya di Sasak ada : patut, patuh, pacu. 

Tata tertib:
1.      Patut=sopan
2.      Patuh=taat
3.      Pacu=sungguh-sungguh
Dengan 3 kata itu sudah mewakili banyak aturan.

Aziz:
Saya kira sudah jelas tatib kita. Yang penting kita bergembira, tapi tetap ingat tujuan.

Novi:
Batasan patut seperti apa? Misalnya sopan, tiap orang punya batasan berbeda

Pharma:
Intinya dibuat tidak panjang lebar.

Rasdi:
Saya sepakat dengan Pharma...Ini bisa kita tularkan menjadi suatu gerakan kebudayaan.

Aziz:
Besok ada sesi untuk mengkomunikasikan hasil pertemuankita lewat chatting dan email.  Untuk sementara itu... Sebelum kita akhiri ada yg mau disampaikan untuk kelancaran besok?  Kalau tidak ada, sidang saya tutup.  Kita lanjutkan besok pagi.

Selesai sesi jam 22.00



Comments

Popular posts from this blog

Melacak Produk Organik Lokal di Kota Tarakan Kalimantan Utara

Mendukung Ekowista Komunitas di Indonesia

  Catatan Pertemuan JKTI Minggu, 06 Oktober 2024 18.30  - 20.00 WIB   Zoom : ·        https://us04web.zoom.us/j/72471666257?pwd=wzBZrKMjFXbaLE7waBA94d6Q37nkEs.1 ·        https://meet.google.com/vgi-qxbe-jfq   Peserta : 1.       Anton Waspo – Bogor 2.       Eddi Mangopo – Samarinda 3.       Rudi Redhani – Banjarbaru 4.       Ikhsan Mentong – Merauke 5.       Rasdi Wangsa – Samarinda   Point-Point Pertemuan :   Ø   JKTI akan mengembangkan Program Penguatan Kampung Ekowisata di berbagai lokasi di Indonesia Ø   Salah satu Strategi Program yang akan dilakukan adalah membentuk ‘Vocal Point’/ Penghubung di Kota Provinsi/Kabupaten Ø   Untuk sementara disepakati : Vocal Point untuk Kalimantan Timur : Edi Mangopo, Kalimantan Selatan : ...

FORUM ANGGOTA NASIONAL JKTI, BALIKPAPAN-KALTIM, 9 FEBRUARI 2025

Prosiding Forum Anggota Nasional Jaringan Kearifan Tradisional Indonesia (JKTI) Balikpapan, Minggu, 9 Februari 2025     Artwork CoWokring Space Jl. Jenderal Sudirman No.43 RT.07,  Klandasan Ilir, Kec. Balikpapan Kota,  Kota Balikpapan,  Kalimantan Timur  76113 NARASI SINGKAT Minggu, 9 Feb 2025, bertempat di ruang meeting ArtWork Co Working Space Jl. Jenderal Sudirman No.43 RT.07, Klandasan Ilir, Kec. Balikpapan Kota, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur.  Pukul 09.00 WITA peserta offline sudah mulai berdatangan dimulai dengan Sarmiah dari Perkumpulan Padi. Menyusul kawan Rudi Redhany, Faisal Kairupan, Aida, Eka, dan Bu Rita dari ASITA Balikpapan serta Edi Mangopo dari Samarinda.  Pada sekitar pukul 10.00 WITA kegiatan FAN 2025 dimulai dengan dipandu oleh Faisal Kairupan sebagai pimpinan sidang sekaligus moderator forum ini.  Prosesnya dilakukan secara hybrid ; Offline dan Online. Dimulai dari Laporan Perkembangan JKTI (Rasdi Wangsa) dan selanjut...